Kelima penghuni kos milik Amiruddin Siregar yang mengalami luka-luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tebet, Jaksel. Di antara kelima korban, yang mengalami luka terparah adalah Simson Saragih dan Leonardo. Kedua korban itu mengalami luka di bagian kepala. Korban lain adalah Manasir Sirait, Agus Mulyana, dan Haris Sulaiman.
Saksi mata mengatakan, ledakan terjadi sebanyak tiga kali. Saat ledakan terjadi 30 orang penghuni kos sedang tidur lelap. Tiga ledakan terjadi di kamar Nomor 30. Ledakan dahsyat itu juga menghancurkan atap rumah tetangga sebelah. Andri, anak pemilik kos mengatakan, kos itu berkamar 33 dan 27 kamar terisi.
Warga sekitar menuturkan, bunyi ledakan bisa didengar hingga radius 1 kilometer. Pukul 09.00 WIB Tim Gegana Polri sempat menjinakkan satu bom yang belum sempat meledak. Kemudian, bom aktif itu diledakkan.
Kepolisian Daerah Metro Jaya telah menetapkan satu orang tersangka kasus ledakan bom di rumah kos. Tersangka adalah Edy, penghuni kos yang sudah menghilang sejak dua pekan silam. Demikian dikemukakan Kepala Dinas Penerangan Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Anton Bachrul Alam di Jakarta, hari ini. Hingga kini, para penghuni kos tengah diperiksa secara bergilir di Ruang Harda Polda Metro Jaya.
Hingga saat ini, Simson dan Manasir masih dirawat di RS Tebet. Sedangkan Leonardo dan Agus Mulyana meninggalkan rumah sakit sekitar pukul 11.00 WIB dan segera dibawa ke Polda untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Sedangkan Haris Sulaiman yang hanya mengalami luka ringan sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya pagi tadi. Hingga berita ini disiarkan, polisi masih menyisir lokasi dan menyelidiki peristiwa tersebut.(ICH/Tim Liputan 6 SCTV).
Bom Meledak di Jalan Cikoko Barat IV
TEMPO Interaktif, Jakarta: Telah terjadi sebuah ledakan bom di kediaman Suhadi M Harun, 67 tahun, di jalan Cikoko Barat IV nomor 24 Rt 0012/03, Pangadegan, Pancoran , Jakarta Selatan, sekitar pukul 10.20 WIB, Senin (24/12).
Menurut keterangan Kasat Serse Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Polisi Merdisyam, ledakan berasal dari sebuah bom yang meledak di kamar Khairul Fitranda alias Dimas, 22 tahun, anak kedua Suhadi. Akibat ledakan tersebut kamar yang berada di depan sebelah kiri rumah, dan atap plafon runtuh. Polisi hingga saat ini belum bisa memastikan apakah bom tersebut berada di atas kamar atau justru di dalam kamar itu sendiri.
Tidak ada korban jiwa akibat ledakan tersebut. Dimas ketika ledakan terjadi tidak berada dalam kamar. Menurut seorang anggota reserse Polres Jakarta Selatan yang tidak bersedia disebut namanya, bom itu berbentuk selinder dengan diameter 10 cm dan panjang 20 cm. Diduga bom tersebut adalah sisa bom pada peristiwa ledakan di rumah kos-kosan milik Amirudin, Jl Cikoko Barat III No 23, RT 04/05, Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan. Kebetulan sekali, rumah suhadi terletak sekitar empat meter samping Barat dari rumah kos Amirudin tersebut.
Selain Suhadi rumah di jalan Cikoko Barat IV nomor 24 itu ditempati juga oleh Elly Rusmani, 50 tahun, Dewi Usmarin, 30 tahun, Dimas, dan Siti Riana Tania, 8 tahun.
Petugas belum bisa memastikan faktor apa yang membuat bom tadi meledak. Sampai saat ini, Tim Gegana Polda Metro Jaya masih melakukan penyisiran di sekitar rumah Suhadi. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan ada bom lain yang masih tersisa. (Sam Cahyadi-Tempo News Room)
Sejenis, Bom Cikoko dengan Ledakan Juni 2001
Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Metro menyimpulkan, jenis bom yang meledak di rumah kos Cikoko Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, 24 Desember 2001, sama dengan bom yang meledak pada Juni silam. Namun demikian, polisi masih terus memeriksa empat saksi kunci dalam kasus ini. Demikian diutarakan Kepala Direktorat Reserse Polda Metro Komisaris Besar Polisi Bambang Hendarso Danuri di Jakarta, baru-baru ini.
ambang menjelaskan, ledakan berasal dari sisa bom yang terpental dan tidak ditemukan saat penyisiran lokasi kejadian, Juni silam.
Polisi Menemukan Lima Bom, Selain Tiga yang Meledak
TEMPO Interaktif, Jakarta:Polisi menemukan lima bom yang diduga masih aktif di sekitar lokasi pengeboman di Jl. Cikoko Barat III No. 23 Rt 05 RW 05 Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/6) siang. Hal ini dikatakan oleh Kepala Satuan Reserse (Kasatserse) Polres Jakarta Selatan, Komisaris (Pol) Napoleon Bonaparte kepada pers setelah lokasi disisir dan di sterilkan oleh tim gegana Mabes Polri dan tim Puslabfor Polri. Sehingga secara keseluruhan bom yang ditemukan berjumlah delapan buah. Tiga di antaranya sudah meledak pagi hari tadi.
Menurut Napoleon, bom yang ditemukan di lokasi kejadian, rumah No 23 milik Amiruddin Siregar semuanya ada di kamar A6, yang dihuni Edi yang mengaku mahasiswa dan kini dinyatakan sebagai buronan. “Belum bisa disampaikan di sini asal dia dari mana dan mahasiswa apa,” tutur Napoleon sambil tersenyum.
Hingga siang hari, kata Napoleon, di luar tiga yang meledak, bom yang ditemukan di kamar A6 berjumlah tiga buah. Satu bom lain terlempar di rumah yang tepat berada di sebelah kiri TKP, yaitu Jl. Cikoko Barat IV No. 64 RT 05 RW 05. Rumah tersebut milik Cilombo Simatupang, 30 tahun. Sedangkan satu lagi ditemukan di reruntuhan rumah Amiruddin.
Menurut Napoleon, saat ini benda yang diduga bom itu, sedang diamankan di tempat khusus oleh Puslabfor Polri untuk diketahui aktif tidaknya. Jenis bom tersebut merupakan bom berkekuatan besar, tetapi belum dipastikan tipenya apakah terbuat dari TNT (Tri Nitro Toluen) atau dari jenis yang lain. Bom tersebut tidak meledak karena syarat untuk meledak kurang lengkap, seperti tidak adanya detonator.
Napoleon menduga penyebab ledakan ini karena kecelakaan biasa, dan lokasi kejadian bukan merupakan tempat perakitan, tetapi diduga sebagai tempat penyimpanan. Semua bom yang ditemukan itu, tambah dia, berbentuk pipa burukuran 10-15 cm, dengan diameter 5 cm.
Lima bom itu ditemukan menyusul tiga kali ledakan bom di rumah indekos milik Amirudin Siregar pukul 04.15 WIB, Selasa (19/6). Ledakan terdengar sampai radius 1-2 kilometer dan merusakkan rumah berlantai dua yang memiliki 33 kamar itu. Rumah itu dihuni tiga puluhan orang dalam 27 kamar dari 33 kamar yang ada. Rata-rata mereka bekerja di bank, mahasiswa, tiga orang anggota polisi dan satu orang dari TNI. Akibat dari ledakan itu 5 orang luka-luka yaitu Leonardus Sitorus, Agus, Mimin, M.Sirait dan Simson yang terluka parah. Mereka dibawa ke Rumah Sakit Tebet, Jakarta Selatan.
Sebelumnya, polisi menemukan sejenis bom tanam dengan ketebalan besi 2 cm. Pada saat polisi melakukan penyisiran sekitar pkl.11.00 WIB ditemukan satu bom aktif di ruang utama TKP. Menurut warga, polisi tiba di TKP sekitar pukul 4.30 WIB dari Polsek Tebet dan disusul dari Polda Metro Jaya. Setengah jam kemudian tim gegana dari Brimob Polda Metro Jaya tiba. Pada pkl.8.00 WIB, rumah warga yang berada dalam jarak 100 meter dari lokasi kejadian dikosongkan oleh polisi untuk mencari bom yang masih aktif. Polisi menemukan dua bom aktif di Jl. Cikoko Barat IV No.64 RT.05 RW.05 yang dihuni oleh warga pendatang penghuni tempat kos dan pembantu rumah tangga. (Istiqomatul Hayati).
